Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Aliran Rasa : Melatih Kemandirian

Aliran Rasa Anak yang mandiri adalah impian setiap orang tua. Sejatinya belajar dan menjadi mandiri adalah naluri, fitrah.   Maka, apabila kita melihat geliat ingin mencoba hendaknya tidak dipatahkan dengan kata “jangan” karena takut terluka atau kita yang takut menguji coba. Ini, yang berusaha saya   patrikan dalam diri. Padahal, sesungguhnya pilihan untuk manja adalah karena kita juga. Maka, memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mencoba sendiri adalah sangat bijaksana. Mendampingi dan memfasilitasi dengan sabar dan sepenuh hati adalah kunci. Dan pemegang kunci nya adalah kita, orang tua nya. Nantinya, anak akan semakin berani untuk mencoba mandiri dan keluar dari sebuah zona nyaman dari pelayanan yang sebelumnya kita selalu berikan. Apabila itu telah terjadi, individu yang mandiri akan lebih percaya diri dan pastinya lebih kreatif berinovasi. Bismillah.. Semoga istiqomah dalam membersamai dan mendampingi mereka.

Melatih Kemandirian : Hari ke 10

Sudah hari ke 10 dalam melatih kemandirian si sulung. Untuk toilet tranning sudah ada sedikit kemajuan walaupun masih sedikit dibantu. Urusan beres-beres mainan ya kadang on off mau. Belum ada inisiatif sendiri untuk membereskan sehabis bermain. Mungkin belum umur nya si untuk tahap segitu. Sudah alhamdulillah si emaknya, si anak udah mau diajak membereskan. Melatih Kemandirian duo krucil kami dirumah akan terus berlanjut. Saya tidak akan ngoyo sih, berjalan mengalir saja. Tak akan dipaksakan juga. Karena yang terpenting dia melakukannya dengan bahagia. Dan saya sabar mendampingi nya. #Hari10 #Tantangan10Hari #GameLevel2 #KuliahBundaSayang #MelatihKemandiri

Melatih Kemandirian : Hari ke 9

Niatnya adalah melatih kemandirian si sulung dalam membereskan mainan nya sendiri tapi kenyataannya yang paling semangat membereskan selain ayah nya adalah adiknya. Yang bergerak duluan ya adiknya dan kakaknya akan mengikuti. Jadi bingung ini sebenarnya siapa yang sulung siapa yang bungsu gkgkg.. Mungkin bagi si bungsu ini seperti permainan dan bagi si sulung ini adalah tugas, makanya beda semangat beberesnya. Baiklah mungkin cara saya yang salah dalam mengajak nya beberes mainan, sehingga menjadi beban untuknya. Ah nak maafkan bunda mu ini, yang belum cakap melatihmu agar mandiri dengan cara yang menyenangkan mu. #Hari9 #Tantangan10Hari #GameLevel2 #KuliahBundaSayang #MelatihKemandiri

Melatih Kemandirian : Hari ke 8

Gambar
Membereskan mainan masih jadi PR sebenarnya buat si sulung. Apalagi kalau ada ayahnya dirumah. Ayahnya orang yang rapi, suka gatal tangannya buat beberes kalau lihat sesuatu yang berantakan atau yang tidak pada tempatnya. Kebalikan sama Emaknya anak- anak haha... Saking udah bosen kali ya beberes, ibu- ibu dirumah yang seharian nemenin bocah yang bolak balik menumpahkan mainan dan segala pernak perniknya ke segala penjuru rumah.  Ayahnya memang mengajak si sulung untuk membereskan mainan nya. Nah masalahnya adalah jika bocahnya gak mau, itu mainan akan dibereskan sendiri sama ayahnya. Bikin sakit mata katanya kwkwkw.. Trus emaknya kesel dong, kan ceritanya mau melatih kemandirian si anak buat beberes mainan tapi sudah diambil alih oleh bapaknya. Sudah saya bilang sih ke ayahnya anak- anak biar mereka yang bertanggung jawab membereskan mainan mereka sendiri. Tapi ya seringnya si ayah khilaf karena gak tahan liat rumah bak kapal pecah pas dia udah dirumah hehe.. Baiklah sepertiny

Melatih Kemandirian : Hari ke 7

Gambar
Membereskan kembali mainan yang sudah dimainkan ke tempat semula, sepertinya pekerjaan terberat si sulung. Semangat sekali menghamburkan seluruh mainan nya, begitu di ajak untuk dibereskan jawaban nya " nanti la bunda, mba biya capek", kalimat itu yang sering terlontar. Saya pun seringkali gemas. Rumah rapi bak katalog majalah atau serupa rumah yang instagramable adalah khayalan semata. Jangan berharap rumah rapi jali setiap saat, jika engkau punya anak kecil. Begitulah, menurunkan standar kerapian rumah adalah salah satu cara menjaga kewarasan saya. Rumah yang ramai dengan mainan anak-anak yang berserak adalah  pemandangan sehari hari yang mau tak mau harus terlihat indah dimata. Bukan,  bukan tak ingin rumah rapi. Karena rasanya percuma belum 5 menit dibereskan akan dikeluarkan lagi mainan tsb dari tempatnya. Jadi daripada saya capek dan ujung- ujungnya nanti anak- anak yang saya marahi. Saya biarkan mainan tsb sampai menjelang sore atau saat menjelang mereka akan

Melatih Kemandirian : Hari ke 6

Gambar
Beberapa hari ini Batam diguyur hujan. Baju yang dicuci kemarin baru dijemur hari ini. Alhamdulillah tadi pagi, matahari bersinar terang. Walaupun pas siang menjelang hujan kembali turun dengan derasnya, tak henti hingga malam menjelang. Tadi pagi si duo krucils "membantu" saya menjemur pakaian. Sebenarnya bukan membantu tapi menambah kerjaan bunda nya haha.. Tapi ini menjadi kesempatan buat saya untuk mengajarkan kepada si sulung agar terampil dalam menjemur pakaian.  Walau sebenarnya saya nya gregetan untuk selalu mengkoreksi cara nya mengaitkan baju di hanger dan cara nya menjemur. Emaknya perfeksionis kalo soal jemur menjemur. Harus rapi, selaras dan seimbang haha.. Jadi sebenarnya saya nya yang harus belajar menerima bahwa hasil kerja anak ya seperti itulah. Yang terpenting untuk  diapresiasi adalah prosesnya bukan hasilnya. Tidak bisa se perfect hasil kerjaan orang dewasa. Hei bukankah kita, orang dewasa juga sering alpa. #Hari6 #Tantangan10Hari #

Melatih Kemandirian : Hari ke 5

Awan mendung mengelayuti Batam hari ini. Pakaian yang sudah dicuci 3 hari lalu dan baru dijemur kemarin baru saja kering. Belum sempat dilipat sudah menunggu pakaian kotor menggunung yang seakan akan berteriak ingin dicuci. Ditambah lagi duo krucils yang hari ini entah sudah berapa kali berganti baju. Baju yang basah karena asyik bermain air, bermain pasir dan kotor ketumpahan makanan mereka. Hari ini si sulung ingin bermain pasir. Bermain pasir dan tanah adalah mainan favorit mereka. Daripada berkotor ria dengan pasir depan rumah. Ditambah rintik hujan menyapa. Saya pun membuatkan pasir kinetik handmade ala- ala. Pasir kinetik buatan sendiri dari tepung terigu. Ditambah sedikit air dan minyak dan pewarna makanan. Dibalik kebahagiaan duo krucils yang bahagia main pasir didalam rumah, ada seorang ibu yang stress memikirkan tugas membereskan kekacauan yg akan ditimbulkan. Dengan riangnya mereka menghamburkan pasir- pasir tsb ke penjuru rumah. Emak hanya menatap nanar dan mengelus dada.

Melatih Kemandirian : Hari ke 4

Si sulung yang jadi objek emaknya dalam tantangan melatih kemandirian, kemarin malam demam . Otomatis hari ini, banyak hal yang seharusnya dia bisa lakukan sendiri tanpa dibantu menjadi serba di bantu. Biasa makan sendiri harus disuapi karena nafsu makan nya menurun. Mandi dan urusan toilet tranning pun otomatis di bantu. Jadi, hari ini tidak efektif untuk mengajarkan toilet tranning padanya. Semoga besok sudah baikan dan saya dapat melanjutkan tantangan melatih kemandirian nya. #Hari4 #Tantangan10Hari #GameLevel2 #KuliahBundaSayang #MelatihKemandirian #InstitutIbuProfesional

Melatih Kemandirian : Hari ke 3

Hari ini, toilet training sang sulung sudah mulai mengalami kemajuan. Dia sudah bisa cebok tanpa membasahi baju. Gerakan tangannya sudah tidak terlalu kaku. Namun memang sepertinya tangan nya belum sampai untuk menggapai area belakang secara maksimal. Karena setelah dia bersihkan sendiri dan kemudian saya ulangi membersihkan nya masih ada sedikit kotoran yang tersisa. Tak apa yang penting prosesnya. Semoga sebelum 10 hari dia sudah cakap melakukan ini. Agar saya dapat mengajarkan keterampilan lain yang belum dia kuasai. #Hari3 #Tantangan10Hari #GameLevel2 #KuliahBundaSayang #MelatihKemandirian #InstitutIbuProfesional

Melatih Kemandirian : Hari ke 2

Hari ke dua toilet training si sulung tak jauh beda seperti kemarin. Habis menuntaskan "panggilan alam"  nya, teriakan "sudah bunda" masih nyaring terdengar. Saat saya bilang,  "Ayo coba mba biya cebok sendiri" "Gak bisa bunda" ujarnya "Bukan gak bisa tapi belum bisa, sini bunda ajarin", jawab saya Pertama saya membersihkan dulu untuk menghilangkan kotoran yg masih menempel. Lalu setelah bersih saya ajak dia untuk mengulangi cara saya tsb.  Sambil memegang tangannya, saya instruksikan tangan mana yg menuangkan air dan tangan mana yang menggosok area belakangnya. Gerakan nya masih sedikit kaku, dikarenakan tangannya belum terlalu sampai untuk menggosok ke area belakang. Alhasil baju nya ikut basah ketumpahan air. Tak apa nak, namanya proses belajar. Semoga beberapa hari ke depan, sudah cakap untuk cebok sendiri. #Hari2 #Tantangan10Hari #GameLevel2 #KuliahBundaSayang #MelatihKemandirian #InstitutIbuProfesional

Melatih Kemandirian : Hari ke 1

Gambar
Toilet Training Si sulung kami bulan februari tahun depan akan berumur 4 tahun. Mengerjakan hal-hal dasar yang berhubungan dengan dirinya, dia sudah cukup cakap. Seperti Makan, mandi , memilih dan memakai pakaian sendiri. Untuk urusan toilet tranning, dia hampir tidak pernah ngompol saat tidur malam. Ada sesekali biasanya saat siang terlalu banyak aktifitas atau sebelum tidur minum banyak, dia akan mengompol dikasur. Urusan bebersih setelah buang air kecil bisa ia lakukan sendiri namun untuk "cebok" setelah buang air besar dia belum bisa.  Toilet di rumah kami adalah model toilet duduk. Ini tidak frendly buat anak kecil. Kakinya belum sampai untuk naik ke toilet. Jadi kami membelikan dia semacam potty training.  Pagi tadi seperti biasanya jika dia ingin buang air besar, selalu lapor dengan bunda nya dan masih minta di cebokin. 10 hari kedepan saya ingin melatih kemandirian nya agar bisa membersihkan diri sendiri setelah buang air besar. Kemampuan ini menuru