Cerita tetangga lahiran

Pekan kemarin tetangga depan rumah baru saja melahirkan anak ke dua mereka. Hari rabu melahirkan dan pulang ke rumahnya hari Jum'at. Sebut saja namanya Mama M. Mama M ini melahirkan anak kedua nya secara cesar. Karena riwayat kelahiran anak pertama yang juga secara cesar. Karena mama M ini mata nya minus sangat tinggi jadi saat melahirkan anak pertama disarankan oleh dokter untuk cesar karena beresiko mata nya jadi buta saat mengedan saat proses melahirkan. Aku pun baru tau kalau mata yang minus tinggi beresiko buta saat mengedan. 

Saat saya menjenguknya dia terbaring lemas di tempat tidur sambil menyusui anak yang baru saja dilahirkan nya. Ia bercerita luka bekas jahitan di perutnya masih sakit dan ngilu. Dia bahkan sangat bersusah payah untuk bisa duduk apalagi berdiri. Saat melahirkan anak pertamanya, katanya tidak butuh waktu lama untuk proses menjahit kembali robekan perutnya, hanya butuh waktu 15 menit. Namun saat proses cesar anak kedua nya ini butuh waktu satu jam untuk menjahit perutnya. Bahkan obat bius nya hampir habis saat proses jahit tersebut. 

Saat proses penjahitan tsb, dia merasakan sesak dan jantungnya seperti mau copot. Dia merasakan seperti hampir mau mati. Kurang dari setengah jam saat dia dipindahkan ke ruang perawatan efek obat bius nya habis. Dan dia merasakan sangat kesakitan. Rasanya nyawa sudah seperti di ujung tanduk. Tapi saat melihat anak yang baru saja dia lahirkan dan teringat anak pertama nya yang menunggu nya di rumah. Dia bersemangat kembali untuk cepat pulih. Sedih memikirkan nasib anak-anaknya kalau dia tiada. Ah begitulah seorang ibu saat meregang nyawa saat proses persalinan yang dia pikirkan hanya la tentang anaknya. Peluk erat untuk semua ibu di dunia. 

Katanya cesar yang kedua ini, sakitnya dua kali lipat dari cesar yang pertama. Dan kemungkinan kalau cesar lagi yang ketiga kalinya sakitnya akan tiga kali lipat. Katanya ada cesar sekarang yang gak sakit dan proses sembuhnya lebih cepat. Oh tentu saja ada tapi ya tentu saja mahal. Tidak terjangkau untuk kalangan menengah kebawah seperti mama M ini yang biaya persalinan nya di cover BPJS. 

Katanya ini terakhir kalinya punya anak, meskipun suami nya mau anak lagi karena belum ada anak cewek. Karena anak kedua nya  laki- laki semua. Mending dia suruh suaminya kawin lagi saja, dia ridho. Dia akan kasih tanda tangan persetujuan untuk suami nya menikah lagi ketimbang dia disuruh melahirkan kembali agar dapat anak perempuan. Katanya kalau cesar ketiga kemungkinan gak selamat saya, ujarnya. Ah perempuan begitu kuatnya menahan perasaan untuk berbagi hati. Duh untuk para suami yang istri nya belum bisa memberikan paket lengkap anak cowok dan cewek, jangan la memaksa istri mu untuk terus melahirkan, hei istri anda bukan hanya mesin pencetak anak. Harus ada kesepakatan bersama. Melahirkan itu mempertaruhkan nyawa, belum lagi proses menyusui dan begadang bukan hal yang mudah. Semangat untuk semua ibu hebat diluar sana. 

Komentar